kakak

Centered Sliding Doors Navigation at exploding-boy.com
AYO KULIAH DI KOTA ISTIMEWA YOGYAKARTA

Selasa, 30 April 2013

ORANG SUKSES ITU ADALAH????

Hari ini aku mendapatkan suatu ilmu yang berkaitan dengan dengan kerasnya lingkungan hidup di dunia ini, ilmu itu adalah “barang siapa yang ingin sukses harus SABAR, orang yang ingin sukses itu harus RAJIN, orang yang ingin sukses ituharus rajin BERDOA, orang yang ingin sukses itu harus BEKERJA KERAS, orang yang ingin sukses itu haus menjadi ORANG YANG BISA MEMEGANG JANJI, orang yang ingin sukses itu adalah orang yang JUJUR.
jadi jika kawan-kawan ingin sukses harus bias menjadi orang yang di atas….
owh ya kawan2, kalau masih ada yang lain tolong tambahin ya,,,

MY SECRET

      Entah dari mana aku harus memulai kisah gelap ini. Salah satu rahasia yang harus aku tutupi, tapi akan aku buka di dalam blog ini. Awal cerita ini dimulai ketika aku jatuh cinta pada seorang gadis cantik berwajah menarik, dan selalu berseri dimanapun dia berada. Dialah gadis ku yang selalu ku puja kehadirannya. aku tahu bahwa aku mungkin tak bisa memilikinya selamanya. Oleh karena itu aku tetap mempertahankan dia menjadi sahabat terbaik ku agar aku tak kan pernah terpisah selamanya.
      Aku tahu ini tak adil untuknya karena aku tahu dia ternyata juga mencintaiku, tapi apa daya aku tak bisa menjadikan dia pacar ku karena jika itu terjadi maka aku akan kehilangannya jika kami putus atau ada masalah. Namun aku mencintainya dan selalu cemburu bila dia didekat yang lain. Dilema ini terus memaksa aku untuk memutar otak ku agar aku menemukan jalan terbaik untuk cerita ini.
      Jika kau menjadi aku apa yang akan kau lakukan? Menjadikan dia pacar ku atau hanya sahabat hingga nanti aku bisa menikahinya jika keinginan ini tercapai. Namun aku tak yakin dengan jalan cerita ini karena kisah hidup yang panjang. Sedikit saja waktu berlalu bisa merubah segalanya. Dan jika masih seperti ini, aku akan menyakiti hatinya dan tentu saja menyiksa batin ku. Singkatnya sekarang aku menggantung nya tanpa ada kepastian dari hubungan kami. Apakah itu sebagai teman, pacar, adik atau entahlah. Bahkan ketika hadangan mengganggu kami seperti ada yang mendekati dia untuk mencoba mengambil hatinya dariku. Dan aku yang disini ketika aku digoda oleh cewek yang mencoba untuk mengukir namanya di hatiku. Dan sekarang dia berhasil memoles hati ku dan membuat kebimbangan. Apakah aku harus memilih dia atau dia.
     Itulah rahsia yang aku ingin mereka tahu dan mencoba membantu ku membuat sebuah pilihan yang tidak menyakiti hati semua dan cerita ini berakhir indah, naif ku. Menurut kalian apa yang harus aku perbuat?

20 Hal yang Anda Tidak Tahu Mengenai DNA



DNA (Ilustrasi)
Oleh: Kirsten Weir

  1. Maaf Jimmy: James Watson dan Francis Crick tidak menemukan DNA. Penghargaan tersebut diberikan kepada biochemist dari Swiss, Friedrich Miescher. Pada tahun 1869 Miescher menemukan molekul pada inti sel darah merah dan menyebutnya nuclein.
  2. Pada awal tahun 1940-an, Owsald Avery dan rekan-rekannya mengemukakan bahwa DNA merupakan blue print genetika kita (makhluk hidup, red).
  3. Apa yang Watson dan Crick lakukan pada 1953 interpretasi struktur DNA dalam bentukdouble helix. Penemuan tersebut menjadi paper halaman tunggal pada majalah Nature.
  4. Fosfor merupakan komponen kunci pada DNA, tetapi beberapa tahun terakhir ini sebuah kelompok ilmuwan NASA mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bakteri yang bisa menggunakan arsen sebagai gantinya. "Apa lagi yang bisa kehidupan lakukan yang belum kita ketahui?" ujar kepala tim peneliti Felisa Wolfe-Simon.
  5. Don't try this at home!: Apabila dibentangkan, DNA pada seluruh sel tubuh anda memiliki panjang 10 milyar mil. Jarak pulang pergi antara bumi dan pluto.
  6. Sebagian besar DNA tidak berada pada inti sel dan mengontrol hereditas, tetapi dalam mitokindria, organel yang menghasilkan energi metabolisme.
  7. Paris Japonica, tanaman bunga dari Jepang, merupakan makhluk hidup yang memiliki gen paling panjang, mendekatai 150 milyar pasangan basa. 50 kali lebih panjang dari gen manusia.
  8. Selain pada bakteri, gen paling kecil juga terdapat pada parasit usus, Encephalitozoon intestinalis, dengan jumlah pasangan basa sekitar 2,3 juta.
  9. Para ilmuwan bekerja untuk menciptakan vaksin anti HIV, flu, dan hepatitis C dari potongan DNA sintetik. DNA tersebut akan mendorong tubuh untuk memproduksi protein viral yang dapat melatih sistem imun untuk melawan virus.
  10. Vaksin DNA untuk virus West Nile, melanoma, dan penyakit hemoragik sudah tersedia untuk kuda, anjing, dan salmon.
  11. Di Chinese University of Hong Kong, DNA fetal telah diekstrak dari plasma darah wanita hamil dan telah diuji untuk penyakit Down Syndrome. Pada suatu hari nanti, prenatal DNA screening akan menggantikan peranan amniosentesis.
  12. Telomer, urutan DNA pada ujung kromosom, akan memendek setiap sel membelah. Ketika terlalu pendek, maka sel akan mati. Sejumlah ilmuwan mencoba memperpanjang hidup dengan memperpanjang telomer.
                                 
  13. Berita baik untuk para tikus :) ... Para peneliti di Dana Farber Cancer Institute di Boston merekayasa tikus dengan telomerase (sebuah enzim yang menambah DNA pada telomer) yang dapat diaktifkan dimatikan secara bergantian. Ketika enzim tersebut diaktifkan, tikus akan menghasilkan sel otak baru dan hidup lebih lama.
  14. Berita buruk untuk para tikus :( ... Para ilmuwan di Osaka University akhir-akhir ini mengembangkan tikus yang sangat rentan terhadap kegagalan pada penggandaan DNA, berusaha untuk meningkatkan laju mutasi dan melihat sifat baru yang muncul.
  15. Hasil dari penelitian tersebut sejauh ini termasuk tikus berkaki pendek, tikus yang memiliki jari kaki lebih sedikit, dan tikus yang berkicau seperti burung.
  16. Tebak milik siapa DNA Anda? setidaknya delapan persen gen manusia berasal dari virus. Kode genetik virus berintegrasi dengan DNA kita selama 40 ribu tahun evolusi primata. 
  17. Hingga lima tahun kedepan, the International Barcode of Life Project berusaha untuk mendapatkan identifikasi genetika untuk 500.000 spesis.
  18. Baru saja, ahli forensik dapat mengidentifikasi pelaku kriminal dari penelusuran '"touch DNA" yang yang tertinggal dari sidik jari. 
  19. Berikutnya: forensik makanan. Ahli mikrobiologi dari Inggris mengurutkan DNA untuk mengidentifikasi bakteri pada Stilton blue (sejenis keju). Mereka menemukan bahwa terdapat setidaknya enam kelompok mikroba yang mempengaruhi rasa keju tersebut.
  20. Para ilmuwan dari University of Guelph di Ontario memperlihatkan bahwa DNA cacing terdapat pada botol minuman keras.

Bioinformatika



Sekilas Bioinformatika
MajalahKimia - Pada tanggal 26 Juni 2000 telah terjadi momen perubahan yang sangat besar dalam ilmu biologi. Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton mengadakan jumpa pers yang dihubungkan dengan satelit. Mereka mengumumkan lengkapnya draf human genome project. Urutan dari tiga juta pasang basa telah berhasil dipetakan.

Inilah rangkaian kegiatan human genome project:
  • 1953 - Struktur DNA dipublikasikan oleh Watson-Crick
  • 1975 - F. Sanger dan A. Maxam serta W. Gilbert secara terpisah mengembangkan metode sekuensing DNA
  • 1977 - Bacteriophage tetaX-174 berhasil diurutkan. Hal ini merupakan genom lengkap pertama
  • 1980 - Pengadilan tinggi Amerika Serikat menyatakan bahwa bakteri yang dimodifikasi genetiknya dapat dipatenkan
  • 1981 - DNA mitokondria manusia berhasil dipetakan, terdiri dari 16.569 pasang basa
  • 1984 - Genom virus Epstein-Barr berhasil dipetakan, terdiri dari 172.281 pasang basa
  • 1990 - International Human Genome Project telah dimulai.

Mekanisme Penggandaan Virus Flu



(Credit: Image courtesy of the Wilson, Carragher and Potter labs)

MajalahKimia (24 Nov 2012). Ilmuwan dari The Scripps Research Institute (TSRI) berhasil membuat kemajuan dalam memahami bagaimana virus flu menggandakan diri dalam sel yang terinfeksi. Para peneliti menggunakan teknik biologi molekuler cutting-edge dan mikroskop elektron untuk melihat detail kompleks protein influenza yang esensial.
Laporan yang juga hadir dalam Science Express pada 22 November 2012 fokus pada ribonukleoprotein (RNP) influenza. RNP mengandung material genetika virus ditambah enzim khusus yang diperlukan virus untuk menggandakan diri.
"Penelitian struktur pada area ini kurang berkembang disebabkan kesukaran secara teknis, dan hasil ini merupakan suatu kemajuan yang berarti", ungkap Ian A. Wilson, Profesor Biologi Struktur TSRI. "Data dari penelitian ini memberikan kita gambar mesin penggandaan virus influenza".

Sekuensing DNA Generasi Baru



DNA Polimerase (Sumber: http://evolutionnews.org)

MajalahKimia - Sekuensing DNA dan sekuensing DNA paralel telah memberikan dampak yang besar dalam bidang penelitian serta kedokteran. Pada saat ini telah banyak dikembangkan metode untuk melakukan sekuensing DNA untuk berbagai aplikasi. Menemukan metode untuk menghasilkan sekuensing DNA yang murah, cepat, dan praktis merupakan tantangan tersendiri dalam ilmu pengetahuan saat ini. Teknologi sekuensing DNA saat ini dibatasi oleh kebutuhannya dalam teknologi pencitraan, sensor elektromagnetik, dan nukleotida atau reagen khusus. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, saat ini telah dikembangkan teknologi sekuensing non-optik yang berdasarkan pada penggunaan integrated circuit (IC), yakni sekuensing semikonduktor ionik, atau biasa disebut dengan ion torrent.

Prinsip dari sekuensing dengan ion torrent adalah deteksi ada tidaknya ion hidrogen yang dilepaskan pada saat terbentuk ikatan kovalen antara dNTP dengan DNA templat. Secara kimia, peristiwa penggabungan dNTP dan DNA templat merupakan reaksi pembentukan ikatan kovalen yang melepaskan profosfat dan ion hidrogen. Jika dNTP bertemu dengan pasangan yang tepat pada DNA templat, maka ikatan kovalen akan terbentuk dan ion hidrogen akan dilepaskan. Sedangkan jika dNTP yang diberikan tidak bertemu dengan pasangan yang tepat pada DNA templat, maka ion hidrogen tidak akan dilepaskan. Ada atau tidaknya ion hidrogen yang dilepaskan kemudian diukur menggunakan sensor semikonduktor yang sensitif terhadap perubahan pH dan kemudian dijadikan data mengenai ada atau tidaknya reaksi yang terjadi. Data tersebut kemudian digabungkan dengan data dNTP yang diberikan dapat dijadikan suatu informasi urutan DNA pada DNA templat.

Mekanisme Baru Sekuensing DNA

Desain alat sekuensing DNA yang menggunakan prinsip ion torrent adalah suatu sumur yang berukuran mikro. Dasar sumur tersebut terbuat dari lapisan sensor oksida logam yang sangat peka terhadap perubahan konsentrasi ion hidrogen. Sumur tersebut kemudian ditempati oleh suatu butiran yang berisi DNA templat. dNTP yang diketahui jenisnya kemudian dilewatkan pada permukaan sumur sehingga dapat berinteraksi dan bereaksi dengan DNA templat yang terdapat dalam butiran. Ion hidrogen yang dihasilkan dari reaksi antara dNTP dengan DNA templat kemudian akan menurunkan pH sekitar sumur dan dengan segera akan dibaca oleh sensor oksida logam.

Keunggulan dari alat yang dengan prinsip ion torrent ini adalah harga dan biaya operasional yang relatif murah disamping waktu sekuensing yang sangat singkat. Jika sekuensing dengan metode lain memakan waktu hingga berhari-hari, maka dengan alat ini sekuensing dapat dilakukan dengan waktu kurang lebih 1,5 jam. Meskipun demikian, alat ini memiliki beberapa keterbatasan, yakni jumlah pasangan basa pada satu kali pengerjaan terbatas pada 100 Mb dan bermasalah pada pengulangan nukleotida yang sama secara berurutan.



LEMAK YANG TIDAK BERBAHAYA BAGI KESEHATAN


1. Minyak Kelapa
Minyak kelapa telah lama menjadi favorit para vegan untuk menggantikan lemak dari hewan selama bertahun-tahun. Meski termasuk kategori lemak jenuh, minyak kelapa dapat menjadi instrumen untuk kesehatan Anda, karena dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik. Tambahkan satu sendok teh kecil pada Teh Anda untuk menuai manfaat hebat dari minyak ini. Andapun dapat menggunakannya sebagai minyak goreng.

2. Alpukat
Asam lemak tak jenuh tungggal (mono unsaturated fatty acid, MUFA) yang terkandung dalam alpukat, terbukti dapat mengurangi lemak perut. Selain dibuat jus buah, alpukat bisa dijadikan pengganti mayones dan olesan untuk roti isi anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memblender alpukat tersebut untuk cocolan atau saus salad serta roti isi Anda.

3. Hummus
Selain kacang garbanzo, bahan utama dari resep ini adalah minyak zaitun. Apakah Anda membelinya di toko atau memilih untuk membuatnya sendiri, hummus mengandung lemak yang sehat. Jenis utama dari lemak yang terkandung dalam hummus adalah MUFA. Penelitian telah membuktikan bahwa MUFA dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Selain itu, MUFA juga dapat menurunkan kadar kolesterol, menormalkan pembekuan darah, dan insulin. Kombinasi ini berguna untuk membantu penyembuhan diabetes tipe 2, jadi masukkanlah hummus ke dalam menu makanan anda.

4. Biji Rami
Mengunyah biji rami benar-benar dapat dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker, dan diabetes. Sementara itu, biji utuh yang besar sempurna bila dijadikan bahan tambahan membuatsmoothie.

Selasa, 09 April 2013

Standard gaji asisten perkebunan dan pabrik kelapa sawit

berikut ini info mengenai standart gaiji untuk anda yang berminat bekerja di perkebunan BUMNdan swasta perkebunan sawit dan karet yang ada di indonesia.
Standart Gaji Asisten Perkebunan dan Pabrik Kelapa sawit
Gaji pokok                                                         :4.500.000
Tunjangan Makanan                                           600.000
LPJ, Bensin,Perawatan sepeda motor               500.000
Tunjangan Rumah
Sepeda motor
Tunjangan Pembantu (diberikan pembantu )
Tunjangan staff                                                   500.000
Tunjangan Daerah                                               500.000
Total                                                           Rp:   6.600.000

Minggu, 07 April 2013

merah putih



Reff:
Merah putih berkibar begitu gagah
Cerminan akan bangsa yang perkasa
Ku hormati dengan penuh rasa bangga
Indonesiaku bersatu sepanjang masa


Merah putih, hormaaat graaak!
Buat semua bangsa lain tersentak
Kibarkan sang saka dengan serentak
Harumkan nama ibu pertiwi serempak
Di bawah langit biru berkibar tertiup angin
Bangga jadi orang indonesia ku semakin
Terpacu tuk memajukan bangsa
Tunjukkan kita kuat kita bukan mangsa
Berbeda suku, beda golongan dan agama
Bhinneka tunggal ika kami yang pertama
Bahu membahu bimbing saling membimbing
Berat sama dipikul ringan sama dijinjing
Ini nusantara kita satu darah
Satu nusa bangsa bahasa dan satu arah
Takkan kulupakan selama lamanya
Bangsaku, Indonesia namanya

Back to Reff:
Apapun mereka bilang tekadku takkan hilang
Jalanku masih panjang garis akhir ku pandang
Jangan lupa kita macan asia
Pancasila kita yang menjadi rahasia
Untuk bisa bersatu dalam satu semangat
Untuk membela tanah air semua berangkat
Tak lupakan keringat dan darah yang tertumpah
Dari para pahlawan negriku aku bersumpah
Memegang erat bendera merah putihku
Singsingkan lengan baju jauh lebihi siku
Untuk bang..sa..ku, aku berkarya
Aumber a..lam..ku begitu kaya
Kami tidak takut, garuda di dadaku
Semangat empat puluh lima, ada padaku
Aku tergugah untuk berani rasanya
Bangsaku, Indonesia namanya
Back to Reff

Teknik Budidaya pada Tanaman Kelapa Sawit


  1. A. Nama lain dari tanaman kelapa sawit
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati yang sangat penting. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia di pelopori oleh Adrien Hallet, berkebangsaan Belgia, yang telah mempunyai pengalaman menanam kelapa sawit di Afrika. Penanaman kelapa sawit yang pertama di Indonesia dilakukan oleh beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit seperti pembukaan kebun di Tanah Itam Ulu oleh Maskapai Oliepalmen Cultuur, di Pulau Raja oleh Maskapai Huilleries de Sumatra – RCMA, dan di sungai Liput oleh Palmbomen Cultuur Mij.
  1. B. Gambaran Umum Kelapa Sawit
Morfologi Kelapa Sawit
a. Akar
Kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar tunggang. Radikula (bakar akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama enam bulan terus-menerus dan panjang akarnya mencapai 15 cm. Akar primer kelapa sawit terus berkembang.

Susunan akar kelapa sawit terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang manjadi akar sekunder ke atas dan ke bawah. Akhirnya, cabang-cabang ini juga akan bercabang lagi menjadi akar tersier, begitu seterusnya. Kedalaman perakaran tanaman kelapa sawit bisa mencapai 8 meter dan 16 meter secara horizontal.

b. Batang
Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batang yang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batang kelapa sawit terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun, berbentuk seperti kubis dan enak dimakan.
Di batang tanaman kelapa sawit terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa sawit tampak berwarna hitam beruas.

c. Daun
Tanaman kelapa sawit memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu burung atau ayam. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras di kedua sisisnya. Anak-anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun

d. Bunga dan buah
Tanaman kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulai mengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa sawit mengadakan penyrbukan silang (cross pollination). Artinya, bunga betina dari pohon yang satu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaraan angin dan atau serangga penyerbuk.
Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicrap), daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras, daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak, serta lembaga (embryo).
Lembaga (embryo) yang keluar dari kulit biji akan berkembang ke dua arah.
  1. Arah tegak lurus ke atas (fototropy), disebut dengan plumula yang selanjutnya akan menjadi batang dan daun
  2. Arah tegak lurus ke bawah (geotrophy) disebut dengan radicula yang selanjutnya akan menjadi akar.
Plumula tidak keluar sebelum radikulanya tumbuh sekitar 1 cm. Akar-akar adventif  pertama muncul di sebuah ring di atas sambungan radikula-hipokotil dan seterusnya membentuk akar-akar sekunder sebelum daun pertama muncul. Bibit kelapa sawit memerlukan waktu 3 bulan untuk memantapkan dirinya sebagai organisme yang mampu melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dari dalam tanah.
Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles).

e. Biji
Setiap jenis kelapa sawit memiliki ukuran dan bobot biji yang berbeda. Biji dura afrika panjangnya 2-3 cm dan bobot rata-rata mencapai 4 gram, sehingga dalam 1 kg terdapat 250 biji. Biji dura deli memiliki bobot 13 gram per biji, dan biji tenera afrika rata-rata memiliki bobot 2 gram per biji.
Biji kelapa sawit umumnya memiliki periode  dorman (masa non-aktif). Perkecambahannya dapat berlangsung lebih dari 6 bulan dengan keberhasilan sekitar 50%. Agar perkecambahan dapat berlangsung lebih cepat dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, biji kelapa sawit memerlukan pre-treatment.


Jenis Kelapa Sawit.
Berdasarkan ketebalan cangkang dan daging buah, kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
  1. Dura memiliki cangkang tebal (3-5 mm), daging buah tipis, dan rendemen minyak 15-17%.
  2. Tenera memiliki cangkang agak tipis (2-3 mm), daging buah tebal, dan rendemen minyak 21-23%.
  3. Pisifera memiliki cangkang yang sangat tipis, tetapi daging buahnya tebal dan bijinya kecil. Rendemen minyaknya tinggi (lebih dari 23%). Tandan buahnyahampir selalu gugur sebelum masak, sehingga jumlah minyak yang dihasilkan sedikit.
  1. C. Klasifikasi dan Morfologi
Tanaman kelapa sawit (palm oil) dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Ordo                      : Palmales
Famili                     : Palmae
Sub – Famili           : Cocoidae
Spesies                   : 1. Elaeis guineensis Jacq (Kelapa sawit Afrika)
2. Elaeis melanococca atau Corozo oleifera (kelapasawit
Amerika Latin)
Varietas/Tipe          : Digolongkan berdasarkan :
  1. Tebal tipisnya cangkang (endocarp) : dikenal ada tiga varietas/tipe, yaitu Dura, Pisifera, dan Tenera.
  2. Warna buah : dikenal tiga tipe yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens
  3. D. Syarat Tumbuh
Kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan – hutan, lalu dibudidayakan. Tanaman kelapa sawit memerlukan kondisi lingkungan yang baik agar mampu tumbuh dan berproduksi secara optimal. Keadaan iklim dan tanah merupakan faktor utama bagi pertumbuhan kelapa sawit, di samping faktor – faktor lainnya seperti sifat genetika, perlakuan budidaya, dan penerapan teknologi lainnya.
Iklim
Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis yang tumbuh baik antara garis lintang 130 Lintang Utara dan 120 Lintang Selatan, terutama di kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Keadaan iklim yang dikehendaki oleh kelapa sawit secara umum adalah sebagai berikut :
1. Curah Hujan
Tanaman Kelapa sawit menghendaki curah hujan 1.500 – 4.000 mm per tahun, tetapi curah hujan optimal 2.000 – 3.000 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan tidak lebih dari 180 hari per tahun. Pembagian hujan yang merata dalam satu tahunnya berpengaruh kurang baik karena pertumbuhan vegetatif lebih dominan daripada pertumbuhan generatif, sehingga bunga atau buah yang terbentuk relatif lebih sedikit. Namun curah hujan yang terlalu tinggi kurang menguntungkan bagi penyelenggaraan kebun karena mengganggu kegiatan di kebun seperti pemeliharaan tanaman, kelancaran transportasi, pembakaran sisa-sisa tanaman pada pembukaan kebun, dan terjadinya erosi.
Contoh Keadaan curah hujan yang baik adalah di kawasan Sumatera utara, yakni berkisar antara 2.000 – 4.000 mm per tahun, dengan musim kemarau jatuh pada bulan juni sampai september, tetapi masih ada hujan turun yang menyediakan kebutuhan air bagi tanaman. Keadaan iklim yang demikian mendorong kelapa sawit membentuk bunga dan buah secara terus menerus, sehingga  diperoleh hasil buah yang tinggi.
Di jawa, tanaman kelapa sawit berkembang di daerah Banten Selatan yang iklimnya relatif cukup basah. Sedangkan di Indonesia bagian timur, misalnya di Kalimantan Timur, yang musim kemaraunya tegas dan berlangsung selama 4-5 bulan seringkali menyebabkan kerusakan bahkan kematian pada tanaman kelapa sawit.
Keadaan curah hujan yang kurang dari 2.000 mm per tahun tidak berarti kurang baik bagi pertumbuhan kelapa sawit, asal tidak terjadi defisit air yaitu tidak tercapainya jumlah curah hujan minimum yang
2. Suhu dan Tinggi Tempat
3. Kelembapan dan Penyinaran Matahari
Sifat Kimia Tanah
Tanaman Kelapa sawit membutuhkan unsur hara dalam jumlah besar untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Karena itu, untuk mendapatkan produksi yang tinggi dibutuhkan kandungan unsur hara yang tinggi juga. Selain itu, pH tanah sebaiknya bereaksi asam dengan kisaran nilai 4,0 – 6,0 dan ber – pH optimum 5,0 – 5,5.
  1. E. Teknologi perbanyakan Tanaman
Teknologi perbanyakan tanaman yang dapat dilakukan pada tanaman kelapa sawit adalah dengan kultur jaringan dan pembibitan untuk perbanyakan secara konvensional.
Pembiakan Secara Kultur Jaringan
Pada pembiakan secara kultur jaringan, bahan tanaman kelapa sawit dapat diperoleh dalam bentuk bibit atu klon hasil pembiakan secara kultur jaringan (tissue culture). Pengembangan kelapa sawit sistem kultur jaringan dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada bahan tanaman kelapa sawit yang berasal dari biji yang umumnya memiliki keragaman dalam produksi, kualitas minyak, pertumbuhan vegatatif, dan ketahanan terhadap hama – penyakit. Bibit kelapa sawit yang diperoleh dengan sistem kultur jaringan ini disebut dengan klon kelapa sawit.
Pembuatan bibit klon dengan sistem kultur jaringan menggunakan bahan pembiakan yang berasal dari tanaman hasil persilangan antara Deli Dura dan Pisifera yang memiliki sifat – sifat unggul, yakni produksinya tinggi, pertumbuhan vegetatif seragam, kualitas minyak baik, dan toleran terhadap hama dan penyakit.
Keuntungan pembiakan kelapa sawit dengan sistem kultur jaringan di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Pembiakan suatu varietas unggul melalui sistem kultur jaringan berjalan dengan cepat, tidak terlalu tergantung pada musim dan dapat dilaksanakan dengan sistem produksi bibit yang terkendali.
  • Pengendalian sistem produk (bibit klon) secara menyeluruh sehingga produk (bibit) yang dihasilkan seragam.
  • Penyimpanan plasma nutfah untuk tujuan produksi dan bank gen dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
  • Perbanyakan pohon yang toleran terhadap beberapa penyakit yang bersifat genetis dapat dilakukan secara mudah, misalnya penyakit crown disease, genetic orange spotting, dsb.
  • Program pemuliaan dapat dipersingkat karena pohon terpilih dari hasil pemuliaan langsung dapat diperbanyak secara vegetatif.
Proses atau langkah – langkah pembiakan kelapa sawit dengan sistem kultur jaringan secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
a. Bahan Kultur jaringan
Bahan kultur jaringan menggunakan pohon induk yang dipilih dari hasil persilangan pohon ibu dan pohon bapak tebaik dari varietas Deli Dura X Pisifera. Kriteria pemilihan pohon induk yang akan digunakan sebagai sel-sel pembiakan atau ortet adalah sebagai berikut :
1). Persilangan terpilih harus berproduksi 7 -9 ton minyak sawit/hektar/tahun dan pohon yang dipilih memiliki potensi produksi 9 – 11 ton minyak/hektar/tahun.
2). Kandungan asam lemak tidak jenuh di atas 54%
3). Bebas penyakit tajuk (crown disease).
4). Peninggian pohon berkisar antara 40 – 55 cm per tahun.
b. Media
Media untuk tempat menumbuhkan sel – sel pembiak adalah komponen yang tersusun dari senyawa kimia yang mampu mendukung perkembangan dan pertumbuhan jaringan. Media tumbuh ini terdiri atas unsur – unsur hara makro, mikro, protein, vitamin, mineral, dan hormon pada dosis tertentu sehingga memberikan hasil optimum bagi perkembangan jaringan.
c. Metode
Seperti telah dikemukakan di atas, perbanyakan bahan tanaman melalui kultur jaringan dapat menggunakan teknologi Inggris (Unilever) atau teknologi perancis (CIRAD – CP). Metode pembiakan kultur jaringan yang dilaksanakan oleh PPKS Medan adalah metode CIRAD – CP yang dilaksanakan melalui lima tahap kegiatan sebagai berikut.
  1. Induksi Kalus
Bahan biakan adalah daun kelapa sawit yang manis muda (daun ke – 4, ke – 5, ke – 6 atau ke – 7) dan masih aktif. Daun Kelapa sawit tersebut diiris melintang berukuran 1 cm. Dari satu pohon induk dapat diperoleh sebanyak 1.200 bahan biakan atau eksplan.
  1. Pembentukan Embrio
Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan embrio dari kalus berbeda - beda, tergantung pada klon yang digunakan.
  1. Pembiakan Embrio
Embrio muda dipindahkan ke media baru untuk pematangan sekaligus perbanyakannnya. Embrio tersebut dipelihara di dalam ruang pembiakan dengan intensitas cahaya 1.000 gross lux suhu 270C dan kelembaban udara 50% - 60%. Pematangan embrio membutuhkan waktu 2 – 4 bulan. Kemampuan pembiakan embrio dari setiap klon berbeda, tetapi tidak ada hubungannya dengan jenis persilangan. Pada embrio yang sudah matang (mature) dapat ditumbuhi – pupus, embrio juga didapat sebagai stock atau koleksi dalam tabung penyimpanan dengan teknik krioperservasi.
  1. Penumbuhan Pupus
Embrio yang terpilih untuk penumbuhan pupus dipindahkan ke dalam media baru, dikulturkan di dalam ruang pembiakan dengan intensitas cahaya 1.000 gross lux, suhu 300C, dan kelembaban 50 - 60%. Penumbuhan pupus membutuhkan waktu 2 - 4 bulan.
  1. Penumbuhan Akar
Pupus yang tumbuh dalam satu kelompok diseleksi untuk penumbuhan akar. Pupus yang mempunyai ukuran lebih dari 6 cm disapih dari kelompoknya dan dimasukkan ke dalam media induksi akar. Pupus yang masih berukuran kecil dipelihara kembali dalam media penumbuhan pupus

Pembiakan Secara Pembibitan
Pembibitan klon meliputi pembibitan awal (pre nursery) selama 3 bulan dan pembibitan utama (main nursery) selama 9 bulan. Sebelum pembibitan awal dilakukan, planlet (tanaman baru) perlu melewati fase aklimatisasi, yaitu proses adaptasi planlet dari kondisi laboratorium menjadi kondisi lingkungan alami di luar.

  1. F. Persemaian dan Pembibitan
Pembibitan
Benih kelapa sawit untuk calon bibit harus dihasilkan dan dikecambahkan oleh lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah. Proses pengecambahan umumnya dilakukan sebagai berikut.
  1. Tangkai tandan buah dilepaskan dari spikeletnya.
  2. Tandan buah diperam selama 3 hari dan sekali-kali disiram air. Pisahkan buah dari tandannya dan peram lagi selama 3 hari.
  3. Masukkan buah ke mesin pengaduk untuk memisahkan daging buah dari biji. Cuci biji dengan air, lalu rendam dalam air selama 6-7 hari. Ganti air rendaman setiap hari. Selanjutnya rendam biji tadi dalam Dithane M-45 konsentrasi 0,2 % selama 2 menit, lalu keringanginkan.
  4. Masukkan biji kelapa sawit tersebut ke dalam kaleng pengecambahan dan simpan di dalam ruangan bertemperatur 39oC dengan kelembaban 60-70% selama 60 hari. Setiap 7 hari, benih dikeringanginkan selama 3 menit.
  5. Setelah 60 hari, rendam benih dalam air sampai kadar air 20-30% dan dikeringanginkan lagi. Masukkan benih ke dalam larutan Dithane M-45 0,2% selama 1-2 menit. Simpan benih di ruangan bertemperatur 270 C. Setelah 10 hari, benih berkecambah pada hari ke-30 tidak digunakan lagi.
  1. G. Persiapan Lahan
Tanaman Kelapa sawit sering ditanam pada berbagai kondisi areal sesuai dengan ketersediaan lahan yang akan dibuka menjadi lahan kelapa sawit. Cara membuka untuk tanaman kelapa sawit disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia.
  1. Bukaan baru (new planting) pada hutan primer, hutan sekunder, semak belukar atau areal yang ditumbuhi lalang.
  2. Konversi, yaitu penanaman pada areal yang sebelumnya ditanami dengan tanaman perkebunan seperti karet, kelapa atau komoditas tanaman perkebunan lainnya.
  3. Bukaan ulangan (replanting), yaitu areal yang sebelumnya juga ditanami kelapa sawit.
Persiapan lahan merupakan kegiatan yang sangat penting dan harus dilaksanakan berdasarkan jadwal kegiatan yang sudah ditetapkan. Mengingat areal kebun kelapa sawit yang cukup luas, pembukaan lahan dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap. Namun, yang terpenting adalah keadaan kebun sudah siap dipanen dan dapat memasok buah yang akan diolah ketika pabrik sudah siap berproduksi.
Pembukaan Lahan Secara Mekanis
Pembukaan lahan secara mekanis dilakukan pada areal hutan dan konversi yang ditumbuhi oleh pohon – pohon besar. Pembukaan lahan secara mekanis ini terdiri dari beberapa pekerjaan sebagai berikut : Babad pendahuluan, yaitu membabad dan memotong pohon –kecil atau semak – semak yang tumbuh dibawah pohon besar, Menumbang, memotong pohon – pohon besar yang berdiameter di atas 10 cm dengan menggunakan gergaji mesin atau kapak, Merencek, memotong – motong cabang – cabang dan ranting – ranting kayu yang sudah tumbang untuk memudahkan perumpukan, Merumpuk yaitu mengumpulkan dan menumpuk hasil tebangan dan rencekan biasanya memanjang arah utara-selatan agar dapat sinar matahari secukupnya dan cepat kering, dan Membakar yaitu membakar rumpukan agar area bersih dari bahan – bahan yang tidak diperlukan.
  1. H. Penanaman dan Penyulaman
Jenis – jenis pekerjaan utama dalam proses penanaman adalah : (a) Pembuatan larikan tanaman atau penempatan pancang, atau ajir tanam, (b). Penanaman tanaman penutup tanah kacangan, dan  (c). Penanaman Kelapa sawit.
1. Pengajiran
Pada tahap pertama dibuat rancangan larikan (barisan) tanaman serta pancang sebagai titik tanam, dimana bibit kelapa sawit akan ditanam. Pengajiran atau memancang adalah menentukan tempat – tempat yang akan ditanam bibit kelapa sawit. Letak ajir (pancang) harus tepat, sehingga terbentuk barisan ajir yang lurus dilihat dari segala arah, dan kelak setiap individu tanaman pun akan lurus teratur serta memperoleh tempat tumbuh yang sama luasnya. Dalam keadaan yang demikian, tanaman mempunyai peluang utnuk tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang tidak berbeda.
Sistem jarak tanaman yang digunakan umumnya adalah segitiga sama sisi dengan jarak 9 m X 9 m X 9 m. Dengan sisitem segitiga sama sisi ini, Jarak Utara-Selatan tanaman adalah 7,82 m dan jarak antara setiap tanaman adalah 9 m. Populasi (kerapatan) tanaman per hektar adalah 143 pohon. Penanaman kelapa sawit dapat juga menggunakan jarak tanam 9,5 m X 9,5 m X 9,5 m dengan jarak tegak lurusnya (U-S) 8,2 m dan populasi 128 pohon per hektar. Untuk mencapai ketepatan pengajiran, pekerjaan pengajiran harus dilaksanakan oleh pekerja yang terlatih.

2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam harus dibuat beberapa minggu  sebelum penanaman agar tanah yang digali dan lubang tanam mengalami pengaruh iklim sehingga  terjadi perbaikan tanah secara fisika ataupun kimia dan dapat dilakukan pemeriksaan lubang baik ukurannya maupun jumlah per hektarnya. Pembuatan lubang yang dilakukan pada saat tanam atau hanya 1-2 hari sebelum tanam tidak dianjurkan.
Lubang tanam kelapa sawit biasanya dibuat dengan ukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm, tetapi ada juga yang hanya berukuran 50 cm x 40 cm x 40 cm. Pada saat menggali, tanah atas ditaruh di sebelah dan tanah bawah di sebelah selatan lubang. Ajir ditancapkan di samping lubang dan bila lubang telah selesai dibuat, ajir ditancapkan kembali di tengah – tengah lubang. Apabila tanaman akan ditanam menurut garis tinggi (kontur) atau dibuat teras melingkari bukit, letak lubang tanaman harus berada paling dekat 1,5 m dari sisi lereng. Untuk penanaman kelapa sawit yang melingkari bukit, biasanya dibuat teras – teras terlebih dahulu, baik teras individual maupun teras kolektif.

3. Menanam
Kegiatan menanam terdiri dari kegiatan mempersiapkan bibit di Pembibitan utama, Pengangkutan bibit ke lapangan, Menaruh bibit di setiap lubang, persiapan lubang, menanam bibit pada lubang, dan pemeriksaan areal yang sudah ditanami.
4. Tanaman Penutup Tanah
Penanaman tanaman penutup tanah biasa dilaksanakan pada perkebunan kelapa sawit. Tanaman penutup tanah adalah tanaman kacangan (Legume cover crops, LCC) yang ditanam untuk menutup tanah yang terbuka di antara kelapa sawit karena belum terbentuk tajuk yang dapat menutup permukaan tanah. Penanaman tanaman kacangan penutup tanah bertujuan untuk memperbaiki sifat – sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah terjadinya erosi, mempertahankan kelembaban tanah, dan menekan tumbuhan pengganggu (gulma). Penanaman kacangan penutup tanah sebaiknya dilaksanakan segera setelah pembukaan lahan selesai dilaksanakan.
Jenis – jenis tanaman kacangan penutup tanah yang umum ditanam di perkebunan kelapa sawit adalah Calopogonium caeruleum, Calopogonium mucunoides, Pueraria javanica, Pueraria phaseoloides, Centrocema pubescens, Psophocarphus palustries, dan Mucuna cochinchinensis.
  1. I. Penyiangan (pengendalian gulma)
Upaya pengendalian gulma telah dilaksanakan dengan menanami tanah di antara tanaman kelapa sawit (gawangan) dengan tanaman kacang penutup tanah dan membuat piringan di sekeliling tiap individu tanaman. Bila pertumbuhan gulma tidak dikendalikan dengan baik, maka berbagai macam gulma dapat tumbuh dengan subur dan mengganggu (menyaingi) pertumbuhan tanaman pokok, menyebabkan keadaan kebun menjadi kotor dan lembab. Pengendalian gulma pada tanaman menghasilkan dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya saingan terhadap tanaman pokok, memudahkan pelaksanaan pemeliharaan, dan mencegah berkembangnya hama dan penyakit tertentu.
Secara garis besar jenis – jenis gulma yang dijumpai pada perkebunan kelapa sawit dapat digolongkan menjadi :
  1. Gulma berbahaya, yaitu gulma yang memiliki daya saing tinggi terhadap tanaman pokok, misalanya lalang (Imperata cylindrica), sembung rambat (Mikania cordata dan M. Micrantha), lempuyangan (Panicum repens), teki (Cyperus rotundus), serta beberapa tumbuhan berkayu diantaranya.putihani/krinyuh (Eupathorium odoratum syn. Chromolaena odorata), harendong (Melastoma malabtrichum), dan tembelekan (Lantana camara)
  2. Gulma lunak, yaitu gulma yang keberadaannya dalam budi daya tanaman kelapa sawit dapat di toleransi, sebab jenis gulma ini dapat menahan erosi tanah, kendati demikian pertumbuhannya harus dikendalikan. Yang termasuk gulma lunak misalnya babadotan/wedusan (Ageratum conyzoides), rumput kipahit (Paspalum conjugatum), pakis (Nephrolepis biserata), dan sebagainya.
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut :
  1. Pengendalian gulma secara manual, yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan peralatan dan upaya pengendalian secara konvensional, misalnya dibabad, dibongkar dengan cangkul, digarpu dan sebagainya.
  2. Pengendalian gulma secara kimia, yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida, baik yang bersifat kontak maupun sistemik.
  3. Pengendalian Secara kultur teknis,yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan tanaman penutup tanah jenis kacangan.




  1. J. Pemupukan
Pemupukan tanaman bertujuan untuk menyediakan unsur – unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan generatif, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Untuk menentukan dosis pupuk yang tepat, sebaiknya dilaksanakan analisis tanah dan daun terlebih dahulu. Dengan analisis tanah dan daun, maka ketersediaan unsur – unsur hara di dalam tanah pada saat itu dapat diketahui dan keadaan hara terakhir yang ada pada tanaman dapat diketahui juga. Berdasarkan hasil analisis dapat ditentukan kebutuhan tanaman terhadap jenis – jenis unsur hara secara lebih tepat, sehingga dapat ditetapkan dosis pemupukan yang harus diaplikasikan.
Tabel 25. Dosis Pemupukan Kelapa Sawit Berdasarkan Unsur Tanaman.
Jenis Pupuk
Dosis (Kg/Pokok/Tahun) *)
Umur Tanaman
5 – 5
6 – 12
>12
Sulphate of Amonia (ZA)
1,0 – 2,0
2,0 – 3,0
1,5 – 3,0
Rock Phosphate (RP)
0,5 – 1,0
1,0 – 2,0
0,5 – 1,0
Muriate of Potash (KCl)
0,4 – 1,0
1,5 – 3,0
1,5 – 2,0
Kieserite (MgSO4)
0,5 – 1,0
1,0 – 2,0
0,5 – 1,5
*) Keterangan :
Pupuk N, K, dan Mg diberikan dua kali aplikasi, pupuk P diberikan satu kali aplikasi, dan pupuk B (bila diperlukan) diberikan dua kali aplikasi per tahun (salah satu contoh dosis B  adalah 0,05 – 0,1 Kg per pohon per tahun)
Cara pemberian pupuk diperhatikan secara seksama agar pemupukan dapat terlaksana secara efisien. Untuk mencapai maksud tersebut, pemberian pupuk pada Tanaman Menghasilkan (TM) harus dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
  • Pupuk N ditaburkan secara merata pada piringan mulai jarak 50 cm sampia  dipinggir luar piringan.
  • Pupuk P, K, dan Mg ditabur secara merata dari jari – jari 1,0 m hingga jarak 3,0 m dari pangkal pokok (0,75 – 1,0 m di luar piringan)
  • Pupuk B ditaburkan secara merata pada jarak 30 – 50 cm dari tanaman pokok
Pemberian pupuk pada kelapa sawit diatur dua kali dalam setahun. Pemberian pupuk yang pertama dilakukan pada akhir musim hujan yaitu bulan Maret – April dan pemberian pupuk kedua dilakukan pada awal musim  hujan yaitu bulan September – Oktober.
  1. K. Pemangkasan
Pemangkasan atau disebut juga penunasan adalah pembuangan daun – daun tua atau yang tidak produktif  pada tanaman kelapa sawit, pada tanaman muda sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan, kecuali dengan maksud mengurangi penguapan oleh daun pada saat tanaman akan dipindahkan dari pembibitan ke areal perkebunan. Adapu tujuan pemangkasan adalah sebagai berikut :
  • Memperbaiki sirkulasi udara di sekitar tanaman sehingga dapat membantu proses penyerbukan secara alami
  • Mengurangi penghalangan pembesaran buah dan kehilangan brondolan buah terjepit pada pelepah daun.
  • Membantu dan memudahkan pada waktu panen
  • Mengurangi perkembangan epifir
  • Agar proses metabolisme tanaman berjalan lancar, terutama proses fotosintesis dan respirasi.
-
  1. L. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman kelapa sawit dapat diserang oleh berbagai hama dan penyakit tanaman sejak di pembibitan hingga di kebun pertanaman. Hama dan penyakit dapat merusak bibit, tanaman muda yang belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman yang sudah menghasilkan (TM).
Beberapa jenis hama dan penyakit dapat menimbulkan kerugian yang besar pada bibit, tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Oleh karena itu, pengendalian terhadap hama dan penyakit perlu dilaksanakan secara baik dan benar.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilaksanakan secara manual, kimia, atau biologis sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang. Selain serangan hama yang tergolong jenis serangga, bibit dan tanaman muda juga sering diserang oleh hewan besar jenis mamalia terutama bila kebun kelapa sawit dibuka pada lahan yang sebelumnya berupa hutan, baik hutan primer maupun hutan sekunder.
a. Hama
Hama yang biasa menyerang tanaman kelapa sawit biasanya terbagi menjadi hama perusak akar, hama perusak daun, hama perusak tandan buah.
a.1. Hama Perusak Akar.
Hama yang sering merusak akar kelapa sawit adalah nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus. Gangguan nematoda ini dijuluki red ring disease. Hama ini menyerang akar tanaman kelapa sawit. Gejala – gejala umum dari kelapa sawit yang terserang adalah pusat mahkota mengerdil dan daun – daun baru yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak. Daun berubah warna menjadi kuning kemudian mengering. Tandan bunga membusuk dan tidak membuka sehingga tidak menghasilkan buah.
a.2. Hama Perusak Daun
Ada beberapa jenis hama yang merusak daun tanaman kelapa sawit, di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Kumbang Tanduk (Oryctes rhynoceros)
Kumbang tanduk banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman muda yang baru ditanam hingga berumur 2-3 tahun. Kumbang dewasa (imago) masuk kedaerah titik tumbuh ( pupus ) dengan membuat lubang pada pangkal pelepah daun muda yang masih lunak.
Pengendalian hama kumbang tanduk lebih diutamakan pada upaya pencegahan (preventif), yaitu menghambat perkembangan larva dengan mengurangi kemungkinan kumbang bertelur pada medium yang tersedia, yakni dengan cara sebagai berikut :
ü      membakar sampah – sampah dan bagian pohon yang mati, agar larva hama terbakar dan mati
ü      mempercepat tertutupnya tanah dengan tanaman penutup tanah dengan tanaman penutup tanah agar dapat menutup bagian – bagian batang hasil tebangan pada saat pembukan lahan yang membusuk di lokasi kebun
ü      Pemberian bahan pengusir, misalnya kapur barus yang diletakkan pada batang kelapa sawit yang mulai membusuk (pada pembukaan ulangan)
b. Ulat Setora (Setora nitens)
Ulat setora muda memakan anak – anak daun dari tanaman muda dan tanaman sudah menghasilkan yang berumur antara 2-8 tahun. Hama ini kadang – kadang memakan daun kelapa sawit hingga ke lidinya.
Pengendalian Hama ulat setora dapat dilakukan secara hayati dan secara kimia. Pengendalian secara hayati dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami seperti parasit telur yaitu lebah Trichogrammatidae I dan lebah Ichneumonidae, serta perusak kokoh yaitu lalat Tachinidae
c. Ulat Siput (Darna trima Mooore)
Ulat Darna trima menyerang daun kelapa sawit, terutama pada tanaman muda, meskipun sering pula menyerang daun pada tanaman dewasa. Serangan yang hebat dapat menimbulkan kerusakan berat dan dapat dijumpai jumlah ulat yang tinggi pada setiap pelepah kelapa sawit.
Pengendalian ulat Darma trima dapat dilaksanakan secara kimia dan hayati. Pengendalian secara kimia dilakukan dengan menyemprot tanaman yang terserang dengan insektisida. Pengendalian secara hayati dapat menggunakan musuh alami seperti parasit ulat yaitu lebah Broconidae, meskipun hasilnya tidak seefektif cara kimia.
d. Serangga Asinga (Sethothosea Asigna)
Ulat dari hama ini menyerang daun kelapa sawit terutama daun yang menyerang dalam keadaan aktif, yaitu daun nomor 9 – 25. Hama ini merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman kelapa sawit di sentra perkebunan kelapa sawit Sumatera Utara. Pengendalian hama ini dapat dilakukan secara kimia dan secara hayati. Pengendalian secara kimia dapat menggunakan insektisida, pengendalian secara hayati dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami.

b. Penyakit
a. Penyakit Tajuk (Crown disease)
Biasanya menyerang tanaman kelapa sawit yang berumur 2-3 tahun. Bagian yang diserang adalah pucuk yang belum membuka. Penyakit ini tidak bisa diberantas, tetapi hanya bisa dilakukan pembuangan bagian yang terserang untuk memperbaiki bentuk tajuk dan mencegah infeksi dari jamur Fusarium sp.
b. Basal Steam Rot
Penyebabnya adalah Ganoderma sp. Gejala pada tingkat serangan pertama secara visual sukar diamati. Pada tingkat yang lebih lanjut, cabang daun bagian atas terkulai, selanjutnya pohon akan mati. Pemberantasan yang efektif sampai sekarang belum ada.
c. Marasmius
Penyakit marasmius dapat menggagalkan atau merusak pembentukan buah. Pemberantasan dilakukan dengan membersihkan pohon.
M. Panen dan Pengolahan Hasil Panen
Panen
Tanaman kelapa sawit mulai berbunga dan membentuk buah setelah umur 2-3 tahun. Buah akan menjadi masak sekitar 5-6 bulan setelah penyerbukan. Proses pemasakan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulitnya. Buah akan berubah menjadi merah jingga ketika masak. Pada saat buah masak, kandungan minyak pada daging buah telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan lepas dan jatuh dari tangkai tandannya. Buah yang jatuh tersebut disebut membrondol.
Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut brondolan, dan mengangkutnya dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta ke pabrik. Kriteria panen yang perlu diperhatikan adalah matang panen, cara panen, alat panen, rotasi dan sistem panen serta mutu panen.
Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan  memotong tandan buah masak, memungut brondolan dan mengangkutnya dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta ke pabrik. Kriteria panen yang perlu diperhatikan adalah matang panen, cara panen, alat panen, rotasi dan sistem panen, serta mutu panen.
1. Kriteria matang Panen
Kriteria matang panen merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen agar memotong buah pada saat yang tepat. Kriteria matang panen ditentukan pada saat kandungan minyak maksimal dan kandungan asam lemak bebas atau free fatty acid (ALB atau FFA) minimal. Pada saat ini, kriteria umum yang banyak dipakai adalah berdasarkan jumlah brondolan, yaitu tanaman dengan umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kurang lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih dari 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15 – 20 butir. Namun, secara praktis digunakan kriteria umum yaitu pada setiap 1 kg tandan buah segar (TBS) terdapat dua brondolan.
2. Cara panen
Berdasarkan tinggi tanaman, ada tiga cara panen yang umum dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Untuk tanaman yang tingginya 2-5 m digunakan cara panen jongkok dengan alat dodos, sedangkan tanaman dengan ketinggian 5-10 m dipanen dengan cara berdiri dan menggunakan alat kampak siam. Cara egrek digunakan untuk tanaman yang tingginya lebih dari 10 m dengan menggunakan alat arit bergagang panjang. Untuk memudahkan pemanenan, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapi di tengah gawangan.




3. Persiapan Panen
Untuk menghadapi masa panen dan agar proses dapat berjalan dengan lancar, tempat pengumpulan hasil (TPH) harus disiapkan dan jalan untuk pengangkutan hasil harus diperbaiki. Para pemanen harus disiapkan peralatan yang akan digunakan.
sumber : Buku Budidaya kelapa sawit